Jumat, 10 Agustus 2012

Download 20 Modul Matematika SMA/SMK [Lengkap]

Modul Matematika SMK/SMA ini dapat di download secara GRATIS.
Modul-modul tersebut singkat, padat, dan jelas.
Rata-rata 10 s/d 20 halaman, ukuran kertas A4.
Cocok untuk referensi dalam KBM di kelas.
Pastikan komputer anda terinstal: Adobe Acrobat Reader
Penulis/Penyusun :
Tim MGMP Matematika SMK kota Pasuruan
Tim Editor :
Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ;
Imam Indra Gunawan, S.Si ;
Istijab, S.H. M.Hum.
Kritik dan saran kami terima lewat :
a. Email : mgmpmtk_smkpasuruan@yahoo.co.id atau
b. Komentar di bawah posting ini atau
c. Komentar singkat di ShoutMix Chat atau
d. No Hp. 081 551 464 32
Modul-modul tersebut adalah :
1. BILANGAN REAL, download klik disini
Penyusun : Titis Anjarwani, S.Pd. (SMKN 1 Pasuruan)
2. APROKSIMASI KESALAHAN, download klik disini
Penyusun : H. Mokhamad Muklas, S.Pd. M.M. (SMKN 1 Pasuruan)
3. LOGIKA MATEMATIKA, download klik disini
Penyusun : Istijab, S.H. M.Hum. ; Lustya Rubiati, S.Pd. (SMK PGRI 2 Pasuruan)
4. MATRIKS, download klik disini
Penyusun : Sumani, S.Pd. ; Sulistyowati, S.Pd. (SMK Dharma Wirawan Pasuruan)
5. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT, download klik disini
Penyusun : Afifatuz Zahro, S.Pd. (SMKN 1 Pasuruan)
6. FUNGSI LINEAR & KUADRAT, download klik disini
Penyusun : Haula. S.Pd.. ; Bambang S. S.Pd. (SMK Shalahuddin Pasuruan)
7. PROGRAM LINEAR, download klik disini
Penyusun : Imam Indra Gunawan, S.Si. ; Rif’an Nadhifi, S.Si.. (SMKN 1 Pasuruan)
8. TRIGONOMETRI, download klik disini
Penyusun : Dra. Nuning Sulistyowati (SMK Mgr. Soegijapranata Pasuruan)
9. GEOMETRI DIMENSI DUA, download klik disini
Penyusun : Tri Wahyu Suciati, S.Pd.. ; Hilyatun Nadzifah, S.Pd. ; Bambang Wahyudi, S.Pd.; Endah Setya Prihati, S.Pd. ; H.Saiful Arief, S.T. (SMKN 2 Pasuruan)
10. GEOMETRI DIMENSI TIGA, download klik disini
Penyusun : Tri Wahyu Suciati, S.Pd.. ; Hilyatun Nadzifah, S.Pd. ; Bambang Wahyudi, S.Pd.; Endah Setya Prihati, S.Pd. ; H.Saiful Arief, S.T. (SMKN 2 Pasuruan)
11. VEKTOR, download klik disini
Penyusun : Tri Wahyu Suciati, S.Pd.. ;Hilyatun Nadzifah, S.Pd. ; Bambang Wahyudi, S.Pd.;Endah Setya Prihati, S.Pd. ; H.Saiful Arief, S.T. (SMKN 2 Pasuruan)
12. PELUANG, download klik disini
Penyusun : Indyah Sulistyawati, S.Pd. ; Wiwik, S.Si. (SMKPGRI 1 Pasuruan)
13. LIMIT FUNGSI, download klik disini
Penyusun : Edi Sutarto, S.Pd. (SMKN 1 Pasuruan)
14.TURUNAN, download klik disini
Penyusun : Arik Murwanto, S.Pd. (SMKN 1 Pasuruan)
15. INTEGRAL, download klik disini
Penyusun : Nur Aini Indah H, S.Pd. ; Imam Indra Gunawan, S.Si. (SMKN 1 Pasuruan)
16. STATISTIKA, download klik disini
Penyusun : Dra. Yuli Winarsih. ; Ismundari Puspitasari, S.Pd. (SMK Untung Suropati Pasuruan)
17. BARISAN DAN DERET BILANGAN, download klik disini
Penyusun : Tenang Indriyani, S.Pd. ; Taufiq Rahman, S.Pd. (SMK Muhammadiyah Pasuruan)
18. HITUNG KEUANGAN, download klik disini
Penyusun : Dian Novita L, S.Pd. ; Fuat, S.Pd. (SMK PGRI 4 Pasuruan)
19. PENAJAMAN MATERI UNAS UNTUK KELAS XII TEKNIK (PERSIAPAN UNAS 2011), download klik disini
Penyusun : Dra. Tri Winarnik ; Agus Hidayat, S.Si. (SMKN 1 Pasuruan)
Modul ini berisi : Ringkasan materi matematika SMK Teknik (TKJ, MM, RPL, KI, AKm, Mesin otomotif, pertanian, bagunan, mesin perkakas, dll) mulai kelas X s/d kelas XII dan soal pilihan serta paket siap UNAS 2011
20. PENAJAMAN MATERI UNAS UNTUK KELAS XII NON-TEKNIK (PERSIAPAN UNAS 2011), download klik disini
Penyusun : Setyo Wahyu Wicaksono, S.Pd. ; Dwi Dianing Ratri, S.Pd. (SMKN 1 Pasuruan)
Modul ini berisi : Ringkasan materi matematika SMK non-Teknik (AK, APK, Pm, Tata boga, Perhotelan, Pariwisata, dll) mulai kelas X s/d kelas XII dan soal pilihan serta paket siap UNAS 2011
Selain 20 modul yang terpisah per bab, ada juga yang dapat di unduh dalam bentuk buku untuk satu tahun, yaitu :
1. Buku Matematika SMK kelas X (teknik/nonteknik) ; klik disini
2. Buku Matematika SMK kelas XI nonteknik ; klik disini
3. Buku Matematika SMK kelas XI teknik ; klik disini
4. Buku Matematika SMK kelas XII nonteknik ; klik disini
5. Buku Matematika SMK kelas XII teknik ; klik disini
Semoga bermanfaat
sumber http://www.majalahpendidikan.com/2011/08/download-20-modul-matematika-smasmk.html

Cara Menilai Prestasi Belajar

Cara Menentukan Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan guru wajib mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya telah berhasil mengikuti pelajaranyang diberikan oleh guru. Untuk melaksanakan penilaian tentang prestasi belajar siswa maka guru sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes. Maka alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan mennjadi dua macam, yaitu: tes dan bukan tes (non - tes).
Selanjutnya tes dan non tes ini juga disebut sebagai teknik evaluasi. Tes adalah suatu alat, atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data–data atau keteranngan– keterangan yang diinginkan tentang seseorang, denngan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Menurut Mukthar Bukhari di dalam bukunya “Tehnik-tehnik Evaluasi”, bahwa tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hasil - hasil tertentu pada seseorang murid atau kelompok.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur/menentukan prestasi belajar siswa, maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu;
a. Tes Diagnostik
Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan – kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b. Tes Formatif
Dari kata "from" yang merupakan dasar dari istilah "formatif", maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada ahkir pelajaran. Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada ahkir setiap program. Tes ini merupakan post-tes atau tes ahkir.
c. Tes Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah ahkirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disaamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir catur wulan atau akhir semester akhir37.

Berhubungan dengan adanya bermacam-macam penilaian ini dengan sendirinya akan memiliki fungsi yang berbeda-beda pula.38
1). Tes Dagnostik
Penilaian diagnostik berfungsi untuk menempatkan siswa, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Menetapkan ada tidaknya pengetahuan – pengetahuan dan atau keterampilan – keterampilan yang disebut prerequisite.
- Menetapkan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan-bahan pelajaran yang diberikan sebelumnya
- Mengelompokan siswa atau dasar bermacam-macam metode pengajar
- Menetapkan faktor-faktor penyebab kegagalan yang berulang-ulang dari siswa dalam belajarnya.
2). Tes Formatif
Sedangkan penilaian formatif memiliki fungsi sebagai berikut:
- Sebagai umpan balik bagi siswa dan guru tentang kemajuan belajar yang berhasil di capai dalam suatu unit pelajaran.
- Menetapkan dimana letak titik-titik kelemahan dari suatu unit pelajaran sehingga dengan demikian dapat di susun dan diberi alternatif-alternatif pengajaran perbaikan.
3). Tes Sumatif
Sedangkan penilaian sumatif memiliki fungsi untuk pemberian tanda lulus atau nilai untuk siswa pada akhir suatu unit pengajaran, semester atau suatu tahap dalam pendidikan di sekolah.
Tiap guru mempunyai pendapat sendiri tentang cara menentukan nilai akhir. Hal ini sangat di pengaruhi oleh cara pandang mereka terhadap penting dan tidaknya bagian kegiatan yang di lakukan oleh siswa. Yang di maksud dengan kegiatan-kegiatan siswa misalnya; menyelesaikan tugas, mengikuti diskusi, menempuh tes formatif, menempuh tes tengah semester, "tes semester", menghadiri pelajaran dan sebagainya.
Sementara guru berpendapat bahwa menghadiri pelajaran dan mengikuti diskusi sudah merupakan kegiatan yang sangat menunjang prestasi sehingga absensi siswa perlu di pertimbangkan dalam menentukan nilai akhir. Guru lain berpendapat sebaliknya, karena walaupun hadir dalam pelajaran, mungkin hanya raganya saja. Dengan demikian tidak ada gunanya memperhitungkan absensi.
Penentuan nilai akhir di lakukan terutama pada waktu guru akan mengisi rapor atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah di bombing oleh suatu peraturan atau pedoman yang di keluarkan oleh pemerintah atau kantor/badan yang membawahinya.
a). Untuk memperoleh nilai akhir, perlu di perhitungkan nilai tes formatif dan tes sumatif dengan rus sebagai berikut39:
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
F = Nilai tes formatif
S = Nilai tes sumatif
Jadi nilai akhir diperoleh dari rata-rata nilai tes formatif (diberi bobot satu) dijumlahkan dengan nilai tes sumatif (diberi bobot dua) kemudian dibagi 3.
b). Nilai Akhir diperoleh dari tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan umum dengan bobot 2, 3 dan 5. Jadi jika dituliskan dalam rumus menjadi:
Keterangan:
T = Nilai tugas
H = Nilai ulangan harian (rata-ratanya)
U = Nilai ulangan umum

37 Suharsini Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta 1991 hal: 33-36
38 Mulyadi, Hubungan antara Motivasi dan Intelegensi dengan Prestasi Belajar, FT. IAIN Malang
39 Suharsini Arikunto, Op, Cit hal: 283-285

Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses aktif, karena belajar akan berhasil jika dilakukan secara rutin dan sistematis. Ciri dari suatu pelajaran yang berhasil, salah satunya dapat dilihat dari kadar belajar siswa atau motivasi belajar, makin tinggi motivasi belajar siswa maka makin tinggi peluang pengejarannya.
Prestasi merupakan nilai angkah yang menunjukan kualitas keberhasilan, sudah barang tentu semua siswa berhasil mencapai dengan terlebih dahulu mengikuti evaluasi yang diselenggarakan guru atau sekolah. Untuk mencapai prestasi maka diperlukan sifat dan tingkah laku seperti: aspirasi yang tinggi, aktif mengerjakan tugas tugas-tugas, kepercayaan yang tinggi, interaksi yang baik, kesiapan belajar dan sebagainya. Sifat dan ciri-ciri yang dituntut dalam kegiatan belajar itu hanya terdapat pada individu yang mempunyai motivasi yang tinggi, sedangkan yang mempunyai motivasi yang rendah tidak ada sehingga akan menghambat kegiatan belajarnya. Jadi secara teoritis motivasi akan berhubunggan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Dengan motivasi, diharapkan setiap pekerjaan yang dilakukan secara efektif dan efesien, sebab motivasi akan menciptakan kemauan untuk belajar secara teratur, oleh karena itu siswa harus dapat memanfaatkan setuasi dengan sebaik-baiknya. Banyak siswa yang belajar tetapi hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan, sebab itu diperlukan jiwa motivasi, dengan motivasi seorang siswa akan mempunyai cara belajar dengan baik. Dengan demikian betapa besarnya peranan motivasi dalam menunjang keberhasilan belajar.
Apabila seorang memiliki motivasi dan kebiasaan yang baik maka setiap usaha yang dilakukan akan memberikan hasil yang memuaskan, menurut Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegeiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan itu demi mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Belajar dengan motivasi dan terarah dapat menghindarkan diri rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, pada akhirnya dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Dan demikian maka keberhasilan siswa akan mudah tecapai, Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam Al-Qur`an bahwa manusia tergantung pada dirinya sendiri, apakah itu mau atau tidak yaitu Q.S. Ar-ra`d ayat 11:
.....ان الله لايغير مابقوم حتى يغيروا مابانفسهم .....الاية
Artinya :”…….sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri……”.40

Dari ayat diatas dijelaskan dikaitkan dengan motivasi belajar tergantung pada diri siswa itu sendiri apakah bisa melakukannya dengan baik secara kualitas maupun kuantitasnya,
Pada dasarnya prestasi belajar adalah akibat dari belajar, terutama belajar yang mempunyai motivasi tinggi. Jadi uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan erat dengan prestasi belajar. Semakin tinggi motivasi belajar siswa kemungkinan semakin besar peluang untuk mencapai prestasi yang baik atau tinggi.

Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu sendiri.
Menurut Slamento faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri atas faktor-faktor jasmaniah, psikologi, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor ekstern yaitu faktor-faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor sekolah, yang mencakup metoda mengajar, kurikulum, relasi guru siswa, sarana, dsb.
Metode mengajar adalah salah satu cara yang digunakan di dalam mengajar. Metode mengajar harus tepat, efisien dan efektif sehingga siswa dapat menerima, memahami, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran. Dalam mengajar beberapa kepribadian guru yang berperan adalah:
a. Penghayatan nilai-nilai kehidupan
Seorang guru harus berpegang pada nilai-nilai tertentu misalnya, tanggung jawab dalam bertindak, kebanggaan atas hasil jerih payahnya sendiri, kerelaan membantu sesama yang memerlukan bantuannya.
b. Motivasi kerja
Merupakan dorongan yang datang dari dalam dirinya untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan, serta mengembangkan kemampuan dan keahlian guna menunjang profesinya yang dapat meningkatkan prestasi dan profesinya. Dalam hal ini, guru yang bercita-cita menyumbangkan keahliannya demi perkembangan anak didiknya, profesi sebagai guru merupakan kepuasan pribadi, rela mengorbankan waktu dan tenaga demi kepentingan anak didiknya.
c. Sifat dan sikap
Guru harus memiliki sifat dan sikap luwes dalam pergaulan, suka humor, rela membantu, kreatif dan berharap bahwa siswa mampu berpartisipasi dalam proses belajar mengajar secara aktif.
Dengan kepribadian guru yang positif, siswa akan merasa senang, puas, dan gembira. Simpati guru merupakan faktor yang sangat utama dalam melaksanakan tugasnya sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Di samping itu, siswa dapat mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan sebaik-baiknya, dan akan meningkatkan prestasi belajarnya.
Sampai saat ini belum ada teori yang secara komprehensif dapat menjelaskan keberhasilan mengajar. Sejauh ini yang dapat dijelaskan adalah adanya sejumlah faktor yang menurut penelitian teridentifikasi mempunyai hubungan dengan keberhasilan siswa belajar, sehingga dapat diharapkan bila faktor-faktor itu dimanipulasi akan mengakibatkan peningkatan keberhasilan siswa belajar.
Penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (Cruickshank, 1990) mengindikasikan adanya sejumlah faktor yang berpengaruh pada hasil belajar siswa, yang dapat dikategorisasi ke dalam empat variabel, yakni variabel siswa, variabel lingkungan, variabel guru, dan variabel proses pembelajaran. Secara lebih terinci variabel siswa mencakup faktor-faktor kapasitas belajar siswa (berhubungan dengan kematangan dan kecerdasan), motivasi dan kesiapan belajar (penguasaan pengetahuan prasyarat). Variabel lingkungan meliputi faktor sikap orang tua terhadap pendidikan dan sekolah, pola interaksi antarsiswa, populasi kelas, fasilitas belajar (termasuk buku pelajaran). Variabel guru mencakup faktor-faktor penguasaan terhadap materi pelajaran, wawasan dalam bidang ilmu yang diajarkannya, keterampilan mengajar, motivasi kerja, serta kepribadian guru.
Variabel pembelajaran melibatkan interaksi faktor perilaku mengajar guru dan faktor perilaku belajar siswa dalam proses pembelajaran. Dari sudut perilaku mengajar, faktor-faktor yang menunjang efektivitas pembelajaran meliputi organisasi dan sistematika penyajian materi pelajaran, kejelasan (clarity) dan kemenarikan penyajian materi pelajaran, ketercernaan (accessibility) materi pelajaran oleh siswa. Sementara itu dari sudut perilaku belajar, disiplin, motivasi dan keantusiasan siswa dalam pembelajaran menjadi faktor pendukung keberhasilan belajar yang penting. Keberhasilan siswa belajar memerlukan kerjasama sinergis antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Seberapa jauh masing-masing faktor berkontribusi pada keberhasilan siswa belajar belum diketahui secara pasti. Penelitian-penelitian yang dilakukan masih terlalu sedikit sehingga hasilnya belum konklusif. Di samping itu pengaruh faktor-faktor tadi tidak linear, terkait satu sama lain, sehingga sulit untuk memprediksi faktor-faktor mana yang secara umum lebih dominan, dan kekuatan pengaruh faktor-faktor tersebut tampak unik untuk setiap siswa.
Enter your email address below to receive updates each time we publish new content :
  
Privacy guaranteed. We'll never share your info.